Beranda · Menu · Kajian Bahasa Arab Dasar · Sastra Arab Makalah-Makalah

MAKALAH HADITS TENTANG ISLAM, IMAN DAN IHSAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Kedudukan hadist Nabi SAW sebagai dasar hukum kedua dalam syariat islam,hadist merupakan penjelasan dan penerangan Nabi SAW, ada kalanya digambarkan dalam perbuatan beliau ,ada kalanya diutarakan dengan sabda – sabdanya Beliau dan terkadang dalam bentuk pengakuan beliau terhadap sahabat – sahabatnya . Semua ini diistilahkan dengan hadist Nabi SAW.

Firman Alloh SWT dalam surat An – Najm ayat 3 -4
“Tidaklah ia berkata – kata menurut hawa nafsu, hanya semata – mata wahyu yang diwahyukan Alloh kepadanya”

Makalah kami ini membahas tentang iman,islam,ihsan yang mana iman itu artinya kita percaya kepada Alloh,malaikat – malaikatNya,dan bertemu denganNya,percaya kepada utusan – utusanNya , dan percaya kepada hari akhir . Sedangkan Islam itu kita menyembah hanya kepada Alloh SWT tidak mensekutukanNya. Sedangkan Ihsan itu kita menyembah Alloh seolah – olah kita melihatNya .Maha Suci Alloh dan Maha Tinggi sesungguhnya Alloh melihat kita.

Tiga masalah pokok tersebut sangatlah saling berkitan satu sama lainnya antara iman , islam, dan ihsan Seorang tidaklah cukup hanya menganut islam saja tanpa mengirinya dengan iman.Begitu juga sebaliknya iman tanpa islam tidaklah berarti,akan tetapi belumlah cukup krena harus dibarengi ihsan supaya segala amal ibadahnya mendapat nilai di sisi Alloh.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah islam itu?
2.      Apakah iman itu?
3.      Apakah ihsan itu?
4.      Apakah pengertian hari qiyamat itu?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui dan memahami arti islam
2.      Untuk mengetahui dan memahami arti  iman
3.      Untuk mengetahui  dan memahami arti ihsan
4.      Untuk mengetahui dan memahami pengertian hari qiyamat
  


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sanad dan Matan Hadist
1.      Hadist tentang Islam,Iman dan Ihsan
حدثنا مُسَدَّدُ قَالَ حَدَثَنَا إِسْمَاعِيْلُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ أَخْبَرَنَا اَبُوْ حَيَّانَ التَّيْمِيٌّ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بَارِزًا يَوْمًا لِلنَّاسِ فَأَتَاهُ جِبْرِيْلُ فَقَالَ مَا الإِيْمَانُ قَالَ الإِيْمَانُ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَبِلِقَائِهِ وَرَسُلِهِ وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ قَالَ مَا الإِسْلاَمُ قَالَ الإِسْلاَمُ أَنْ تَعْبُدَ اللَهَ وَ لاَتُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَ تُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَ تُؤَدِّىُ الزَّكَاةَ المَفْرُوْضَةَ وَ تَصُوْمَ رَمَضَانَ قَالَ مَا الإِحْسَانُ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ مَا المَسْؤُلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ وَ سَأَخْبَرُكَ عَنْ أَشْرَاطِهَا إِذَا وَلَدَتْ الأَمَّةُ رَبَّهَا وَ إِذَا تَطَاوَلَ رُعَاةُ الإِبِلِ الْبُهْمُ فِى البُنْيَانِ فىِ خَمْسٍ لَايَعْلَمُهُنَّ إِلاَّ اللَهُ ثُمَّ تَلاَ النَّبِيُّ صلى الله عليه و سلم {إِنَّ اللَهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ} الأية. ثُمَّ أَدْبَرَ فَقَالَ رُدُّوهُ فَلَمْ يَرَوْا شَيْئًا فَقَالَ هَذَا جِبْرِيْلُ جَاءَ يُعَلِّمُ النَّاسَ دِيْنَهُمْ قَالَ أبو عبد الله جَعَلَ ذَلِكَ كُلَّمُ مَنَ الإِيْمَانِ.


Diagram transmitter dari sanad hadist tersebut adalah sebagai berikut:        

        

            Artinya :Telah menceritakan kepada kami Musadad,ia berkata: telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim ,telah mengabarkan kepada kami Abu Hayyan Taimy Dari Abu Hurairah r.a. katanya: “ pada suatu hari Nabi SAW duduk bersama - sama orang banyak, maka datang kepadanya seorang laki – laki ,terus bertanya : Apakah artinya iman? Jawab Nabi : Iman artinya percaya kepada Alloh ,malaikatNya, utusanNya, kitab – kitabNya,Rosul – rosulNya,dan Hari akhir,dan Qodo dan Qodar.
            Kemudian laki – laki itu bertanya lagi : Apakah artinya islam itu? Jawab Nabi : Islam yaitu menyembah Alloh dan tidak mempersekutukanNya, mengerjakan sembahyang, membayar zakat dan puasa dibulan Ramadhan. Tanyanya lagi : Apakah arti ihsan itu? Jawab Nabi : Ihsan artinya menyembah Alloh seolah – olah engkau melihatNya dan apabila engkau tidak melihatNya, maka sesungguhnya Alloh melihat engkau. Kemudian laki – laki itu bertanya lagi, Apakah Kiamat itu? Jawab Nabi : Orang yang ditanya (Nabi) tiddak lebih tau tentang waktu hari kiamat itu dari orang yang bertanya ,dan akan ku terangkan kapada engkau beberapa tanda – tanda : apabila “amat” (sahaya perempuan) melahirkan tuannya, dan apabila pengembala unta telah bermegah – megah dalam gedung – gedung besar.
            Kiamat itu satu dari lima perkara ,hanya Alloh yang dapat mengetahuinya .Kemudian Nabi membaca ayat Al – Qur’an yaitu: “Bahwa Sesungguhnya orang tidak mengetahui apa yang akan dikerjakannya  besok , dan (Alloh juga mengetahui akan hal yang tidak diketahui oleh seseorang). Sesungguhnya manusia tidak mengetahui dibumi mana ia akan mati.Sesungguhnya Alloh Maha tahu.
            Sesudah itu laki – laki itu pergi, Nabi diam sejenak ,kemudian Beliau bertanya: “Tahukah Engkau siapa yang bertanya?” Nabi bersabda:  itulah Jibril .datang untuk mengajari manusia tentang agama.( Riwayat Imam Bukhori)

2.      Kandungan Hadits
            Kata “Rojulun” yang berarti seorang laki – laki yang tidak di sebut namanya(mubham) .Rojulun disini adalah malaikat jibril,mereka mengetahui malaikat jibril setelah meneliti indikasi keadaan yang menyertainya ,indikasi dari kedaan pakaiannya yang selalu bersih dan rapi serta rambutnya yang tetap teratur dengan warnanya yang tiada kumal memberikan petunjuk bahwa ia adalah bukan orang awam yang berasal dari luar kota. Sebab apabila ia berasal dari luar kota dan mengikuti pengajian Nabi dan sahabat pasti memakai pakaian yang kumal,kotor,basah keringatandan rambutnya terserak – serak,kumal berdebu akibat perjalanan itu.
            Keadaan para sahabat yang mengutkan bahwa ia ,alaikat jibril ialah ketiadaan mereka mengenalnya . Sebab andaikata ia warga kota atau anggota ajlis ,tentu ada diantara sahabat yang telah mengenalnya dan andaikata ia warga luar kota yang mengikuti pelajaran dan mengabungkan sebagai anggota baru majlis ,niscaya ia meminta izin terlebih dahulu. Kejutan hati para hadirin dikala sang tamu mengawali pertanyaannya kepada Beliau,dengan menyebut nama langsung beliau”ya Muhammad” tenpa mengikuti sertakan nama jabatan atau nama kehormatannya,hal ini mendekatkan dugaan mereka bahwa ia adalah malaikat jibril,sebab kalau ia ssama manusia oanggilan seperti itu dilarang karena termasuk kehinaan.
            Pokok – pokok masalah yang dievaluasi oleh malaikat jibril ,lantaran sebenarnya pokok- pokok syariat itu sudah diwahyukan kepada beliau,ialah : (1)Sendi – sendi (rukun – rukun) islam, (2) Sendi – sendi iman (3) pengertian ihsan dan (4) tanda – tanda hari qiyamat.
B.     Arti dan sendi – sendi islam
1.      Arti Islam
            Perkataan Islam dan iman merupakan dua kaa yang sama ketetapannya,akan tetapi berlainan mafhu, pengertiannya.Sesuai dengan ketetapannya dalam syariat setiap muslim adalah orang mukmin dan setiap orang mukmin adalah muslim.
            Adapun pengertian islam menurut syara’ ialah tunduk dan patuh melaksanakan perintah – perintah syariat yang berkaitan dengan perbuatan – perbuatan lahiriyah. Sedangkan mafhum pengertian iman menurut syara’ ialah mengakui kebenaran kaidah – kaidah syara’. Akan tetapi syara’ sendiri kadang – kadang menggunakan kedua lafadz itu dalam pengertian yang sangat longgar,yakni dengan menyebutkan sebuah perkataan saja dari dua kata itu ssudah dapat mencakup kedua arti tersebut. Misalnya saja dengan menyebut perkataan iman saja sudah mencakup untuk pengertian yang berkaitan dengan amal lahiriyah dan amal batiniyah
2.      Sendi – sendi ( rukun – rukun ) islam
            Sendi islam itu ada lima,yaitu :
a)      Mengucapkan Syahadat.
            Mengucapkan dua kalimat syahadat adalah suatu kewajiban seseorang guna menetapkan statusnya sebagai seorang muslim. Oleh karena itu orang yang telah membenarkan isi dua kalimat syahadat, tetapi ia enggan mengucapkannya,padahal ia ada kemampuan untuk mengucapkannya,ia bukan digolongkan sebagai seorang muslim lagi mukmin.Demikian menurut pendapat Imam An – Nawawy yang dinukil dari pendapat para fuqaha’,Muhaddisin dan Mutakkalimin.
             Adapun disebutkan rukun – rukun islam selin syahadat ,seperti mengerjakan sholat,membayar zakat,berpuasa bulan Ramadhan dan menunaikan ibadah haji di Baitullah dalam hadist Jibril atau hadist – hadist yang lain adalah untuk menjelaskan kesempurnaan pembinaan hokum islam. Sedang basisnya telah cukup dengan mengucapkan syahadat.
b)      Mengerjakan Sholat.
            Yang dimaksud dengan rangkaian kalimat ‘’Iqamush-Shalah ‘’  dalam hadist jibril dan didalam ayat – ayat al qur’an ialah mengerjakan sholat dengan selalu memelihara syarat – syarat dan rukun – rukunnya sesempurna – sempurnanya. Dengan pengertian lain ialah mengerjakan sholat dengan khusyu’ (merendah diri),bertawajjuh ( menghadapkan jiwa raga) dan memahami makna dan jiwa sholat. Sembahyang yang demikian coraknya mampu mengefektifkan potensi dalam memberantas perbuatan yang keji – keji lagi mungkar yang selalu mengotori fitrah manusia.
c)       Membayar zakat
            Membayar zakat menjadi sendi islam ialah zakat wajib . Adapun zakat tathawwu’(sunah) atau pemberian biasa tidak termasuk didalam cakupan hadist jibril tersebut.ketentuan itu menjadi jelas dengan menelaah hadits lain yang diungkapkan dengan susunan kalimat:”Tu’tiyazzakata al-mafrudhata”(kamu bayarkan zakat wajib).
d)      Berpuasa Ramadhan
            Diikutsertakan lafadz ramadhon pada akhir kalimat “an tasuma” untuk member penjelasan bahwa hanya puasa ramdhanlah yang menjadi sendi islam. Segala jenis puasa selain ramadhan dapat dimanfaatkan sebagai pemupuk sendi islam yang dirasa layu dalam penghayatan atau sebagai penghias sendi islam yang telah diamalkan dengan sempurna.
e)      Menunaikan Haji
            Perintah menunaikan ibadah haji baik didalan hadist jibril ini maupun didalam ayat – ayat al qur’an. Adapun ibadah haji ada dua keistimewaan,yaitu:
1)      Ibadah haji mengandung kesukaran kesukaran yang tidak terdapat pada ibadah – ibadah yang lain.
2)      Ketidaksanggupan seorang untuk mrnunaikan ibadah haji adalah menggugurkan hukum wajibnya.
3.      Arti dan sendi – sendi iman
a)       Arti Iman
            Dimuka telah di singgung- singgung bahwa dua perkataan islam dan iman itu hanya berbeda tentang mafhum pengertiannya saja,sedang massadanya sama.
            Menurut pengikut madzab hanafiyah dan sebagian ulama pendukung golongan As’ariyah memperluas arti iman dengan menambahkan adanya unsure pengakuan dengan lisan. Jadi iman adalah tashdiqu bil – jinan waiqraru bil – lisan. Membenarkan sesuatu didalam hati beerfungsi sebagai rukun (sendi)yng tidak dapat digugurkan,sedangkan pengakuan lisan berfungsi sebagai kewajiban yang dapat digugurkan.
b)      Rukun – rukun Iman
1)      Iman kepada Alloh
            Ialah mempercayai bahwa tuhan itu wajibul wujud,mempunyai sifat – sifat yang sempurna dan bersih dari sifat – sifat yang kuang sempurna.
2)      Iman kepada malaikat
            Penyebutan malaikat didahulukan daripada penyebutan kepada rasul didalam hadits jibril tersebut tidaklah sekali-kali member isyarat bahwa malaikat itu lebih mulia daripada rasul.
3)      Iman Kepada Kitab Allah
            Iman kepada kitab Allah ialah mengimankan bahwa kitab-kitab Allah itu adalh alam Allah yang azali(abadi)lagi kodim(terdahulu)dari segala-galanya,tiada aksara dan tiada suara.Isi dari kitab-kitab tuhan tersebut semuanya adalah hak dan benar.Hanya saja sebagian kecil dari hukum-hukum yang terkandung di dalamnya ada yang sudah dihapus oleh tuhan sendiri.
4)      Iman Kepada Rasul
             Kita harus mengimankan bahwa rasulullah SAW itu bertugas member petunjuk,bimbingan dan contoh tauladan kepada ummat.
5)       Iman Kepada Hari akhir
            Adalah percaya bahwa hari kiamat itu pasti dating dan mempercayai juga akan adanya peristiwa-peristiwa dan hal-hal yang terjadi dan erat hubungannya dengan hari kiamat.
6)      Iman Kepada Qodar Baik dan Buruk
            Ialah meyakinkan bahwa Allah telah menentukan sesuatu di dalam Qidam-Nya dan Dia sudah lebih dahulu mengetahui bahwa sesuatu itu akan terjadi pada waktu dan tempat tertentu dan semuanya itu akan berjalan menurut perhitungan yang telah ditetapkan.
4.      Ihsan dan macam – macamnya

a)      Arti Ihsan
            At Thiby mengartikan Ihsan kepada dua pengertian:
            Menyampaikan manfaat atau kebajikan kepada orang lain dan mengerjakan sesuatu dengan sebanyak – banyaknya.
            Ihsan yang terdapat dalam hadist jibril ini lebih sesuai, karena apa yang tersirat dalam jawaban Rosululloh saw.”anta’budallah” samapi dengan “fainnahu yaraka”.adalah sugesti untuk megerjakan ibadah  sebaik – baik dan sesempurna – sempurnanya.
b)      Macam – macam Ihsan
            Lafadz Ihsan dalam arti yang terakhir ini mempunyai dua tingkatan :
1)       Musyahadah . Didalam tngkatan ini seseorang pengibadah selalu merasa menyaksikan atau melihat sevara langsung Alloh yang disembah.
2)      Muroqobah,Jika tidak berhasil dalam tingkatan pertama maka seorang yang beribadah selalu merasa bahwa segala gerak geriknya diawasi oleh Alloh Ta’ala.
5.       Hari Qiyamat
            Hari qiyamat disebut juga dengan “As Sa’ah”, waktu yang pendek / cepat sekali,adalah mengingat bahwa permulaan datangnya mendadal sekali.
a)       Tanda – Tanda hari Kiamat
            Tanda – tanda qiyamat menurut hadist Nabi ketika berdialog dengan malaikat jibril,adalah tanda – tanda hari kiamat sebelum tiba yang sifat dan wujudny belum begitu dasyat. Tanda – tanda itu adalah:
1)      Budak melahirkan tuan
2)      Orang hina lagi bodoh berlomba – lomba mendirikan gedung yang megah – megah

C.    Sanad Hadis.
            Hadist  ini memiliki jalur sanad antara lain: Musaddad bin Masruhad , Ismail bin Ibrahim, Abu Hayyan Tamiyyi, Abu Zar’ah , Abu Hurairah

Nama Perawi
TL_TW/ Umur
Guru
Murid
Jarh wa Ta’dil
Musaddad Masruhad Bin Masrubil bin Mastur
 Basrah.
W: 228 H
:
43 orang guru.
§  Ismail bin Ibrahim bin Maksum
§  Umayyah bin Kholid bin Aswad
§  Jarroh bin Mulih bin ‘

§  Ibrahim bin Yaqub bin Ishak
§  Muhammad bin Ahmad bin Husain bin Mu’awiyah.
§  Muhammad bin Muhammad bin Kholid
§   Ahmad Bin hanil : Shoduuq : “Bagus”
§  Ya’i bin Muayyin :”tsiqah,tsiqah”
§  Abu Hatim Ar – Razi :”tsiqah”
§  Al’ajali :” tsiqoh”
§  Ibnu Hiban : “dzakarohu fi tsiqoh”


Ismail bin Ibrahim
Bagdad
W: 193 H
83 orang guru.
§  Ya’i bin Sa’id bin Hayan
§  Ibrahim bin ‘ala’i
§  Ismail bin Abu Kholid


 68 orang murid.
§  Musaddad  bin Masruhad bin Mastur
§  Ma’ali bin Asad.
§  Yusuf bin Yaqub

§  Sa’bah bin Hujaj : “suyudul muhadisin”
§  Ahmad bin Hambal :”kepadanyalah kesudahan”
§  Ali bin madini :”tak ada seseorang yang lebih kuat dari padanya”
§  Yahya bin Muhin:” tsiqah,orang yang terpelihara”
§  Nasa’i:”tsiqah,teguh hafalan”
§  Muhammad bin Sa’id :”tsiqah,teguh hafalan,perkataanya menjadi hujjah”

Yahya bin Sa’id bin Hayyan
L:
W: 145 H
12  orang guru.
§  Abu Zar’ah bin umar bin jadid
§  Basir bin yasar
§  Sa’id bin hayyan
28 orang murid.
§  Ismail bin ibrahim bin maksum
§  Ayyub bin abu taimiyah kaisan.
§  Jarir bin abdul hamid
§  Yahya bin Mu’in:”tsiqah”
§  Umar bin ibnu falas :”tsiqah”
§  Al’ajali :”tsiqoh”
§  Nasa’i :”tsiqoh , teguh hafaln”
§  Waqi’: tsabt.
§  Abdullah ibn Muhammad: asbata.
§  Abu Hatam am – razi :”shalih”

Abu Zar’ah bin umar bin jarir bin abdulloh

7 orang guru.
§  Abdurrohman bin sachr
§  Jundub bin janadah
§  Abdulloh bin naji bin salamah

21 orang murid.
§  Yahya bin Sa’id bin Hayyan
§  Yazid bin Hamid
§  Tholaq bin muawiyah
§  Yahya bin muin :”tsiqah”
§  Ibnu Khoros:”soduq”
§  Ibnu hayan :”dzakarohu fi tsiqoh”
Abdurrahman bin sachr
Madinah.
W: 57 H.
814orang guru.
§  Ka’ab bin mati’.
§  Abdulloh bin usmanbin amir bin amr bin ka’ab
§  Usman bin affan

411 orang murid.
§  Abu Zar’ah bin umar bin jarir
§  Auwas bin kholid
§  Basir bin Ka’ab

§  Termasuk sahabat sehingga penulis berkesimpulan bahwasannya semua sahabat pasti adil




BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Dari hadist yng diriwayatkan Imam Bukhori dapat disimpulkan yaitu pokok-pokok masalah yang dievaluasi oleh Malaikat Jibril ,lantaran sebenarnya pokok-pokok syariat islam itu sudah diwahyukan kepada beliau,ialah :
1.      Sendi – sendi (rukun – rukun) islam
2.      Sendi – sendi Iman
3.      Pengertian Ihsan dan
4.      Tanda – tanda hari qiyamat



DAFTAR PUSTAKA
Ash Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasby.1970.Ridjalul Hadist.Semarang:Matahan Masa.
Ash Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasby. 1981.Pokok – pokok Ilmu Dirayah Hadist. Jakarta:Bulan Bintang.
Hamidy Zainuddin, dkk. 1969.Terjemahan hadist shahih Buchari.Jakarta:Penerbit Widjaya.
Fattchurrahman.Al – Hadits






  

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "MAKALAH HADITS TENTANG ISLAM, IMAN DAN IHSAN"

Post a Comment